Sabtu, 27 Juni 2015

Konsep Dasar Manajemen



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Lahirnya konsep manajemen ditengah masyarakat sebagai konsekuensi akibat tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Pada kenyataannya, perkembangan ilmu manajemn sangat terlambat jauh dibandingkan peradaban manusia di muka bumi ini yang dimulai sejak keberadaan Adam dan Hawa. Barulah lebih kurang pada abad ke-20 kebangkitan para teoritis maupun para praktisi sudah mulai tampak.
Manajemen sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Namun didalam pelaksanaan manajemen tidak lepas dengan seseorang yang mengaturnya, bagaimana cara mengaturnya, dan tempat untuk menjalankan manajemen itu sendiri.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian manajemen?
2.      Siapa yang mengatur manajemen?
3.      Bagaimana pentingnya tujuan manajemen?
4.      Bagaimana seorang manajer mengatur manajemen?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian manajemen
2.      Untuk mengetahui siapa orang yang harus mengatur manajemen
3.      Untuk mengetahui pentingnya tujuan manajemen
4.      Untuk mengetahui bagaimana seorang manajer mengatur manajemen










BAB II
PEMBAHASAN
A.     BATASAN MANAJEMEN
            Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan prespektif yang berbada, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya.
            sebagai bahan perbandingan studi lebih lanjut berikut ini di sajikan pendapat para ahli mengenai batasan management yang amat bebeda.
1.       John D. Millett membatasi management is the process of directing and facillitating the walk of people organized informal groups achieve a desired goal ( adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.
            Millett  lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan.
1)      Proses pengarahan (process of directing), yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau interuksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan.

2)      Proses pemberian fasilitas kerja (process of facilitating the work) yaitu rangkaian kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan dari seorang kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk pencapaian suatu tujuan.

2.      James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986:4) memberikan batasan manajemen sebagai berikut. Management is the process of planning, or oraganizing, leading, and controling the efforts of oraganization members and of using all other organizational resources achieve state organizational goals (manajemen adalah proses perencanaan, perorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi).
Menurut Stoner dan Wankel bahwa proses adalah cara sistematis utuk menjalankan suatu pekerjaan.Dalam batasan manajemen diatas prosesnya meliputi :
1.      Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan;
2.      Pengorganisasian, yaitu mengordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutukan
3.      Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin;
4.      Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan.

3.       Paul Hersey dan Kenneth H . Blanchard (1980:3) memberikan batasan manajemen as working with and trough individuals and groups to accomplish organizational goals ( sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi) . Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa defini tersebut tidaklah dimaksud hanya untuk satu jenis organisai saja, tetapai dapat diterapkan dalam berbagai jenis organisasi saja , tetapi dapat diterapkan kepada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama.
Untuk kepentingan pembahasan lebih lanjut, manajemen diberi batasan sebagai berikut. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Definisi manajemen di atas mengandung unsur-unsur sebagai berikut.

1.       Element Sifat
a.      Manajemen sebagai suatu seni
Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
b.      Manajemen sebagai suatu ilmu
Yaitu akumulasi pengetahuanyang telah disistemasisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (General purposes)

2.      Element Fungsi
a.      Perencanaan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu, pada suatu jangka waktu atau periode tertentu serta tahapan atau langkah-langkah yang harus ditempuh, untuk mencapai tujuan tersebut.
b.      Pengorganisasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja, yang direncanaka untuk diselesaikan. Oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang kondusif.
c.       Pengarahan
yaitu suatu rangkaian untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan pada bawahaan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama.
d.      Pemotivasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yang semestinya.
e.       Pengendalian/Pengawasan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatupekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapka dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan (corective actions).

3.       Element Sasaran
a.       Orang (manusia)
Yaitu merek yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur integral dari organisasi atau badan tempat ia bekerja sama untuk mencapai tujuan.
b.      Mekanisme Kerja
Yaitu tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

4.      Element Tujuan
Yaitu hasil akhir yang ingin dicapai atas suatu pelaksanaan kegiatan. dalam arti luas,  tujuan mengandung hal seperti objective, purpose, mission, deadline, standard, target, dan quota.Tujuan merupakan, rangkaian dalam proses perencanan, dan juga merupakan elemen penting dalam proses pengendalian.

B.      FILSAFAT MANAJEMEN
            Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas philein dan spohia. Philein artinya  cinta dan spohia berarti kebjakan. Filsafat berarti cinta kebijakan. Filsafat juga berarti hasrat, kemauan, atau keinginan yang sungguh- sungguh akan kebenaran sejati.
            Jadi  , pengertian filsafat secara umum sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji hakikat segala sesuatu untuk meperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa hakikat/sari/inti/esensial segala sesuatu.
            Moekijat mengemukakan bahwa filsafat adalah suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan memeberikan serangkaian prinsip untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan tertentu (Moekijat 1980 : 318)
            Filsafat manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar  yang luas untuk menetapkan pemecaha masalah manajerial.  Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir .  Filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberikan  tantangan.
            Dalam filsafat majemen, terkandung dasar pandangan hidup yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen. Untuk merealisasikan tujuan, diperlukan beberapa faktor penunjang sehingga merupakan kombinasi terpadu, baik menyangkut individu maupun kepentingan umum.
Menurut Davis dan Filley dalam Ukas ( 1978) terdapat faktor- faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling ketergantungan   satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor – faktor  dasar tertentu meliputi hal- hal berikut .
1.      Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cermina deskripsi berbagai kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
2.      Tujuan usaha
Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang bertujuan  mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama, tujuan kedua, tujuan tambahan.
3.       Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang memberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
1.      Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan  arah kemana organiasi tersebut akan dikemudikan.
2.      Fungsi
Fungsi adalah aktifitas yang berhubungan denga tujuan yang akan dicapai. Setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.
3.      Faktor dasar
Faktor dasar memiliki faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.
4.      Struktur organisasi
Struktur organisasi  adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/ mempertanggung-jawabkan (accountability).
5.      Prosedur
Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
6.      Moral kerja
Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan pengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesui dengan tujuan akhir .

C.     ILMU DAN SENI MANAJEMEN
            Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang, yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluru dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya diamati oleh indra manusia.
            Manajemen sebagai suatu ilmu, titik beratnya terletak pada metode keilmuan. batasan lain tentang ilmu yang dikemukakan oleh Goode dan Hart (1952 ; 7) bahwa ilmu merupakan suatu cara analisis yang mengizinkanpara ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk kausalitas , yaitu apabila .... maka dalam hubungan ini diketengahkan bahwa bagaimana sekumpulan pengetahuan harus disistemati-sasikan. Akan tetapi, apabila proposisi itu dimulai dengan kebenaran apriori maka proposisi itu kehilangan sifat ilmiahnya.
            Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan diatas kalau kita bandingkan kita akan memperoleh karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu, yaitu bersifat rasional, empiris, umum, akumulatif.
1.      Bersifat rasional
rasional adalah suatu sifat akitivitas berpikir yang ditundukan dalam logika formal dalam mengikuti urutan berpikir silogime.

2.      Bersifat empiris
bersifat empiris karena kesimpulan yang di ambil harus dapat ditundukan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra.

3.      Bersifat umum
bersifat umu artinya kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat diverifikasi oleh peninjau ilmiah. Objek maupun metodenya dan dapat dipelajari dan diikuti secara umum, dapat diajarkan secara bersama.

4.      Bersifat akumulatif
 bersifat akumulatif adalah apayang dipelajari erupakan kelanjuta ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya .
Manajemen merupakan suatu ilmu karena memiliki karakterisitik pokok seperti hal nya karakterisitik pokok ilmu yang telah dideskripsikan diatas. Demikian juga, manajemen merupakan suatu ilmu karena dalam manajemen diaplikasikan langkah-langkah metode ilmiah tertentu. Langkah-langkah metode ilmiah yang diaplikasikan dalam manajemen tersebut adalah
1.   Observasi
2.   Rumusan permasalahan
3.   Akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru
4.   Generalisasi
5.   Rumusan hipotesis, serta
6.   Testing dan verifikasi
Manajemen dikatakan suatu ilmu sehingga seorang manager juga harus memiliki sikap ilmiah seperti hal nya sikap ilmiah yang harus dimiliki. Sikap ilmiah yang dimiliki seorang manager adalah sebagai berikut:
1.       Objektivitas
Yang dimaksud dengan objektif adalah bahwa dalam suatu peninjauan yang dipentingkan adalah objeknya. Faktor subject dalam membuat deskripsi dan analisis seharusnya dilepaskan jauh-jauh, meskipun tidak mungkin untuk mendapatkan objektivitas yang absolut. Hal itu disebabkan ilmu itu sendiri merupakan hasil rekayasa manusia sebagai subject yang sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya.

2.      Serba relatif
Seorang manager sebagai ilmuan harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki. Berlakunya teori yang mereka miliki didalam mutlak kebenarannya. Namun, mungkin saja terjadi bahwa teori mereka digugurkan oleh teori-teori lain.

3.      Skeptif
Yang dimaksud sikap skeptif adalah sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. Bahwa manager sebagai ilmuan harus selalu hati-hati, harus telilit dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.

4.      Kesabaran intelektual
Mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena belum selesai dan belum lengkap hasil yang dicapai.

5.      Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara berpikir, cara menyatakan, dan cara membuktikan,

6.      Tidak memihak kepada etik
Sikap tidak memihak kepada etik adalah bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal yang baik dan hal yang buruk, melainkan ilmu memiliki tugas untuk mengemukakan hal-hal yang salah dan hal-hal yang benar secara nasibi.
Manejemen sebagai suatu seni bukan diartikan dalam arti seni formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagai.
Yang dimaksud seni disini adalah seni dalam rangka pengertian yang lebih luas dan lebiih umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan tehnik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (Human and Natural Resource) cara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
            Dalam bahasa Belanda keahlian, kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang diperoleh menurut saluran biasa, yaitu menurut sistem pelajaran atau sistematik tertentu, disebut kunde atau ilmu. Jika keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan tidak dapat lagi ditelusuri berdasarkan saluran ilmu dan sistematis biasa maka disebut kuast (seni). Manejemen dapat dikuasi oleh ilmu dengan lapisan seni yang baik atau sebaliknya manejemen dapat dikuasai oleh seni dengan lapisan yang baik dalam setiap akitivitas harus diperlukan ilmu dan seni.
            Pengembangan seni ini dapat diperoleh melalui studi, observasi, dan praktik lapangan. Dalam seni manajemen terdapat perbedaan yang penting diantara para manajer perorangan. Hal ini disebabkan adnya perubahan keputusan, pengertian, motif, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang.
            G.R. Terry (1975:79) mengatakan, secara esensial seorang manager adalah seorang ilmuwan dan seorang seniman. Pada waktu yang sama, manager harus harus memberi ilham, membujuk, bermulut manis, mengajar, dan memikat orang lain berbobot maupun tidak berbobot untuk memberi pelayanan yang selaras dan menyebabkan aktivitas individu dan aktivitas spesifik mereka kearah tujuan tertentu. Jenis aktivitas tersebut tidak dapat dibuat formulirnya tau dinyatakan suatu statistik dalam suatu daftar realisasi. 

D.    PENTINGNYA TUJUAN DALAM  MANAJEMEN
            Tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer.Berdasarkan pengertian diatas, minimum dapat diambil 4 elemen pokok, yaitu
1.      Sesuatu yang ingin direalisasikan (goal),
2.      Cakupan (scope),
3.      Ketepatan (definiteness), dan
4.      Pengarahan (direction).
Pada umumnya tujuan dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu
1.      Tujuan organisasi secara makro,
2.      Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasai, dan
3.      Tujuan individu.
Tujuan organisasi secara makro sangat berhubungan dengan nilai (values) yang dibentuk dari aktifitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan pihak ekstern (social). Tujuan yang berhubungan dengan manajer pada seluruh hierarki organisasi merupakan pengertian yang lazim di antara berbagai jenis tujuan. Tujuan individu lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis, dan social.
G.R. Terry mengklasifikasikan tujuan menurut tingkatan yang ada dalam suatu organisasi yang ada dalamsuatu organisasi. Pada hierarki organisasi puncak dan pemberian tujuan untuk seluruh aktivitas merupakan tujuan yang pokopk. Di bawahnnya, teteapi erat hubungannya dengan tujuan pokok adalah tujuan yang mendesrkripsikan tujuan bagian atau kesatuan organisasi tertentu. Tujuan bagian tersebut memiliki tujuan kelompok dibawahnya, yang dengan cara sama dideskripsikan dalam tujuan kesatuan dan akhirnya dalam tujuan inndividu. 

E.     MANAJEMEN, MANAJER, DAN KEPEMIMPINAN
            Manajer adalah seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarang, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang harus dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan pengendali untuk memengaruhi orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan. Manajemen adalah seni, ilmu dan prosesnya, manajer adalah orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya.
            James A.F.Stoner dan Charles Wankel menspesifikasikan secara lebih lengkap tentang manajer sebagai berikut.
1.      Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
Yang dimakskud orang disini adalah para bawahan, para penyelia, dan manajer dalam hierarki lain yang sama maupun hierarki lain dalam organisasi.

2.      Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
Selain harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat (mempertnanggungjawabkan)atas tugas dan pekerjaannya sendiri, ia juga harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas tugas dan pekerjaan yang dilakukan bawahannya.

3.      Manajer menyeimbakan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas.
Setiap waktu manajer dihadapkan pada sejumlah tujuan, permasalahan, dan kebutuhan organnisasi yang seluruhnya berkompetisi untuk mendapatkan sumber daya dan waktu manajer.

4.      Manajer harus berpikir secara analitas dan konsektual.
 agar menjadi seorang emikir analitis, manajer harus mampu memisahkan suatu masalah menjadi komponen, menganalisin lomponen tersebut, kemudian muncul dengan suatu penyelesaian yang mungkin. Manajer harus menjadi seorang pemikir yang konseptual, mampu melihat tugas dan pekerjaan keseluruhannya secara abstrak, dan mengikatnya dengan tugas dan pekerjaan yang lain.

5.      Manajer adalah penengah.
Manakala terjadi perselisihan diantara para bawahannya, manajerlah yang harus menjadi penengah atas  perselisihan sehingga kotinuitas organisasi tidak mengalami gangguan.

6.      Manajer adalah politikus.
Manajer harus membangun hubungan dan menggunaknan bujuk rayu serta kompromi dalam mencapai tujuan organisasi, sebagaimana yang dilakukan oleh politikus untuk menjalankan programnya.

7.      Manajer adalah diplomat.
manaajer dapat bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapar-rapat organisasi.

8.      Manajer adalah lambing
manajer melambangkan kesuksesan atau kegagaln suatu organisasi, baik dihdapan par anggota organnisasi sendiri maupun dihdapan para pengamat luar.
.
9.      Manajer mengambil keputusan yang sulit.
manajer adlah orang yang sulit dan diharapkan akan hadir dengan penyelesaian atas permasalahan yang sulit dan pantang menyerah dalam mengimplementasi keputusan, meskipun dengan berbuat demikian, ia menjadi kurang disukai.
Manajer dapat diklasifikasikan dalam 2 cara. Pertama, klasifikasi manajer menurut rentang aktifitas organisasi yang ada di bawah tanggung jawabnya, yaitu manajer umum dan manajer fungsional. Kedua klasifikasi manajer menurut hierarkinya dalam organisasi,yaitu manajer puncak, manajer menengah, dan manajer hierarki pertama. Uraian mengenai hierarki manajer meliputi 3 hal berikut.
1.      Top manager (manajer puncak). Yang termasuk pada hierarki ini adalah anggota board of director (dewan direksi) dan presiden organisasi.
2.      Middle manager (manajer menengah). Yang termasuk pada hierarki ini adalah para kepala bagian, kepala divisi, dan kepala seksi.
3.      First line manager atau supervisory manager (manajer hierarki pertama). Yang termasuk pada hierarki ini adalah para kepala mandor, kepala (chief), dan mandor.

Menurut cakupan kegiatannya, manajer dapat dibedakan menjadi 4 kelompok berikut.
1.      Dewan direksi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan.
2.       Presiden organisasi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan.
3.      Departemen atau kepala divisi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.
4.      Manajer hierarki pertama, cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi.
George R. Terry mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya sebagai berikut.
1.      Perencanaan (Planning)
2.      Pengorganisasian (Organizing)
3.      Penggerakan (Actuating)
4.      Pengendalian (Controlling)

F.      KETERAMPILAN DAN PERAN MANAJER
Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisasi. Ketika manajer tidak baik dalam mengoperasikan pekerjaannya, niscaya organisasi  tersebut  tidak akan berhasil mencapai tujuannya dengan baik pula.
Peter F.Drucker (1979) berpendapat bahwa presentasi seorang manajer dapat diukur berdasarkan   dua konsep, yaitu efisiensi (efficiency) dan efektifitas (effectivity) . Efisiensi berarti menjalankan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Seorang manajer yang efisiensi adalah manajer yang mencapai keluaran/akhir yang maksimal . Efektivitas adalah kemampuan  untuk memilih  sasaran yang tepat. Seorang manajer  yang efektif adalah manajer yang memilih perkerjaan yang benar untuk diopersikan. Efisiensi berapa pun volumenya tidak dapat mengompensasi kekurangan efektivitas.
Paul Hersey dan Kenneth H.Blanchard (1980:67) mengemukakan bahwa terdapat tiga bidang keterampilan yang penting untuk melaksanakan proses manajemen bagi seorang manajer. Bidang keterampilan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Keterampilan teknis (technical skill)
Yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan , metode, prosedur, teknik, dan akal yang diperlukan untuk melaksan akan tugas spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan dan pelatihan.

2.      Keterampilan manusiawi (human skill )
Yaitu kemampuan dan pertimbangan yang diusahakan bersama  orang lain, termasuk pemahaman mengaenai motivasi dan aplikasi tentangkepemimpinan yang efektif.

3.      Keterampilan konseptual ( conceptual skill)
Yaitu kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan oraganisasi tempat seseorang beradaptasi dalam oraganisasi. Pengetahuan tersebut memberikan seseorang untuk bertindak sesuai dengan tujuan keseluruhan oraganisasi, dari pada ahanya dijadikan dasar tujuan umum dan kebutuhan kelompok yang mendesak
Bagi menejer puncak, yang memiliki tanggung jawab terhadap oraganisasi secara keseluruhan, yang paling penting diantara ketiga bidang keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual. Sedangkan keterampilan manusia atau social amat penting bagi hierarki menejer.
Henry Mintzberg yang selajutnya dikutip oleh Stoner dan Wankel (1986:16-17) mengemukakan bahwa terdapat persamaan yang kuat dalam perilaku manajer pada semua hierarki oraganisasi. Semua manajer memiliki wewenang formal atas unit-unit organisasi mereka sendiri dan memperoleh status dari wewnang tersebut. Status tersebut menyebabkan semua manajer terlibat dalam hubungan antar pribadi dengan bawahan, rekan dan atasan, yang pada giliranya mereka membarikan kepada menejer
Perbedaan aspek-aspek pekerjaan tersebut menyebabkan menenjer semua hierarki organisasi terlibat dalam serangkaian peran antar pribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan.
1.      Peran antar pribadi manajer (the manager’s interpersonal roles)
Dalam peran antar pribadi, menejer harus bertindak sebagai tokoh, sebagai pimpinan dan sebagai penghubung agar organisasi yang dikelolanya berjalan lancer. Sebagai tokoh manajer seringkali berperan sebagai tokoh dengan melakukan tugas ceremonial. Sebagai pemimpin manajer harus melakukan aktivitas. Sebagai penghubung, yaitu behubungan dengan orang yang bukan bawahan ataupun atasanya.

2.      Peran informasional manajer (the manager’s informational roles)
Dalam peranya sebagai informasional dalam suatu organisasi, manajer bertidak sebagai pengumpul dan penyebar informasi. Dalam hal ini manajer harus memainkan 3 peran, yaitu peran pemantau, peran penyebar dan juru bicara

3.      Peran pengambil keputusan manajer (the manager’s decisional roles)
Dalam peran ini, manajer harus bertindak dalam 4 peran yang bertalian dengan pengambilan keputusan yang dapat diambil oleh manajer. Peran manajer yang dimaksudkan adalah peran wirausaha, peran pereda gangguan, peran pengalokasian sumber daya dan peran perunding.
Sebagai wirausaha, manajer membuat perubahan secara sukarela. Dalam peran pereda gangguan, manajer bertindak terhadap kodisi yang brada diluar pengendaliannya. Sebagai pengalokasian sumber daya , manajer bertanggung jawab dalam menetapkan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang dimiliki oraganisasi dan waktu yang dimilikinya sendiri akan digunakan. Sebagai perunding, mana jer melakukan perundingan dengan pihak lain diluar oraganisasi. Para manajer mengguanakan banyak waktunya sebagai perunding karena hanya merekalah yang memiliki informasi dan otoritas yang dibutuhkan seorang perunding.

G.     PROSES MANAJEMEN
            Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan ffundsi seorang manajer. Fungsi manajer tersebut membentuk suatu proses keseluruhannya.
            Kajian fungsi manajer secara garis besarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu fungssi manajer kedalam organisasi dan keluar organisasi. Fungsi manajer kedalam organisassi dapat dilihat dari dua sudut berikut.
1.      Fungsi manajer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian dan pengendalian.
2.      Fungssional manajer dari sudut sspesialisasi kerja, yaitu keuangan, ketenaga kerjaan, pemasaran, pembelian, produsi, dan sejenisnya.
Sedangkan fungsi manahjer keluar organisasi meliputi aktivitas yang berhubungan dengan pihak luar organisasi, yaitu menyangkut masalah yuridis, keuangan, administratif, hubungan antar manusia, dan sejenisnya.
1.      Fungsi manajer dari sudut proses
Fungsi ini merupakan tahapan aktivitas yang secara kontinu mutlak dioperasikan oleh manajer .

a.       Perencanaan (planning)
Aktifitas perencanaan dilakukan untuk menetapkan sejumlah pekerjaan yang harus dilaksanakan kemudian. Tujuan dari setiap organisasi yang sangat penting karena tujuan inilah yang menjadi pegangan dalam aktivitas selanjutnya.

b.      Pengorganisasian (Orginazing)
Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang kedua adalah organisasi, baik dalam arti statis maupun dinamis. Jadi, pengorganisasian berarti menetapkan system organisasi yang dianut organisasi dan mengadakan distribusi kerja agar mempermudah perealisasian tujuan.

c.       Pengarah ( Directing)
Aktivasi pengarahan adalah suatu kegiatan yang berhhubunga dengan pemberian perintah dan saran. Hal ini mengandung permasalahn dalam menunjukkan rencana yang penting kepada bawahan yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
Agar organisaisi selalu dinamis, manajer haruslah memberikan perintah dan saran kepada bawahan yang sudah ditempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuannya.

d.      Pemotivasian (Motivating)
Motivasi dimaksudkan setiap perasaan, kehendak, atau keinginan sangat memengaruhi kemauan individu. Manajer haruslah menyadari bahwa motivasi yang mendorong bawahan untuk mau bekerja dengan giat dan konsekuen berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu dalam memotivasi bawahan, manajer harus menyelidiki terlebih dahulu daya stimulus mana yang lebih cepat.

e.       Pengendalian (Controlling)
Dengan aktivitas pengendalian, berarti manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan yang dilakukan para bawahan. Aktivitas ini berarti bahwa dalam mengoperasikan fungsinya, manajer berusaha membimbing bawahan kea rah terealisasinya tujuan organisasi.

2.      Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja
Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja merupakan penerapan fungsi sesuai dengan bidang kerja yang ada dalam organisasi. Fungsi yang dimaksud sebagai berikut.
a.      Fungsi keuangan
Dalam bidang keuangan, manajer harus berusaha agar posisi keuangan organisasi setiap saat dapat memberikan dalam aktivitas secara rutin maupun berkala.

b.      Fungsi ketenagakerjaan
Dalam bidang ketenagakerjaan manajer harus berusaha agar bahwahan selalu ada dalam kondisi moral dan disiplin kerja yang tinggi.

c.       Fungsi pemasaran
Dalam bidang pemasaran, manajer harus berusaha agar pelaksanaan aktivitas organisasi yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dapat memenuhi para konsumen dengan sebaik-baiknya.

d.      Fungsi pembelian
Dalam bidang pembelian, maanjer harus berusaha agr pembellian bahan baku dan bahan penolong dapat terjamin kualitasnya dan dengan harga yang serendah mungkin.

e.       Fungsi produksi
Dalam bidang produksi, manajer harus berusaha agar barang dapat diproduksikan dengan teknik yang tidak berbelit. Dengan demmikian, proses produksi tidak memerlukan alokasi dana dan waktu yang tinggi, serta kualitas produksi dapat terjamin.
Dalam pelaksanaan fungsi lain yang ada pada organisasi, manajer harus berusaha agar spesialisasi kerja yang lain dapat dilaksanakan sesuiai dengan norma yang telah ditetapkan dan menuju kearah terwujudnya tujuan.

3.      Fungsi manajer ke luar organisasi
Fungsi manajer keluar organisasi merupakan pelaksanaan aktivitas manajer yang berhubungan dengan pihak yang berkepentingan dengan organisasi maupun organisasi yang bekepentingan dengan pihak tertentu. Dalam penerapan fungsi ke luar organisasi, komunikasi memegang peran yang sangat penting. Bahkan tanpa proses komunikasi, penerapan fungsi hamper tidak mungkin berjalan. Fungsi  mmanajer keluar organisasi, antar lain berupa:
1.      Penyampaian informasi ekonomis kepada pihak yang berkepentingan dengan organisasi, misalnya kepada pemegang sahm, investor, pemasok, pelanggan, bank, kreditur, pemerintah, dan sejenisnya.
2.      Penyampaian informasi umum kepada pihak luar, misalnya pengumuman, pameran, siaran, dan sejenisnya.
3.      Kerjasama dengan pihak lain, pemerintah maupun swasta dalam maupun luar negeri.

Pelakasanaan fungsi manajer ke luar organisasi tidak selamanya haruss sesuai dengan rencan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, seringkali timbul fungsi manajer secara spontanitas. Yang jelas secara garis besar, fungsi tersebut terbentuk komunikasi maupun kerja sama.









BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, pemotivasian, dan pengendallian terhadap orang dan mekanisme keraja untuk mencapai tujuan. Seseorang yang mengatur manajemen adalah manajer, yang mana dalam mengelola organisasinya manajer harus memilliki jiwa, sifat, prilaku, dan karakteristik kepemimpinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar