Senin, 29 Juni 2015

Neraca Pembayaran , Arus Modal Asing, dan Utang luar Negeri


Neraca Pembayaran , Arus Modal Asing, dan
Utang luar Negeri

Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis dan tersususn  yang mencatat atau mengikhtisarkan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain dalam kurun waktu tertentu (1 tahun).
Neraca pembayaran ini terbagi atas 2 transaksi atau memiliki 2 sisi, yaitu :
  1.       Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
  2.       Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Arus Modal Masuk
Arus modal masuk (capital inflow) adalah aliran atau perputaran atau kenaikan jumlah dana /uang dari luar negeri atas pembelian aset modal lokal bangunan tersebut, tanah, mesin atau pinjaman luar negeri.
Derasnya arus modal masuk ke Indonesia yang didominasi investasi portofolio atau investasi jangka pendek dapat mengakibatkan apresiasi nilai tukarriil rupiah. Investasi portofolio sangatsensitif terhadap berbagai ekspektasi sehingga sangat memungkinkan terjadinya pembalikan arus modal (capital outflow)dengan cepat. Dengan demikian, nilai tukar riil rupiah mendapat tekanan yang sangat berat. Bila terjadi arusmodal keluar, maka permintaan mata uang asing meningkat, dengan demikian nilai tukar rupiah mengalami depresiasi (Hamdani,2003).

Utang Luar Negeri
Utang luar negeri (ULN) adalah utang atau kewajiban suatu negara terhadap negara lain. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerinta negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia,
Utang luar negeri Indonesia meningkat sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997 salah satunya dikarenakan stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka pendek, telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Utang luar negeri Indonesia memanng lebih didominasi oleh pihak swasta.
Utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar